Pages

Labels

Kamis, 20 Juni 2013

Proposal Usaha Jamur Tiram

PROPOSAL USAHA
“BUDIDAYA JAMUR TIRAM”



PROGRAM KEWIRAUSAHAAN
KEMENTERIAN KOPERASI REPUBLIK INDONESIA
2013

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
PROGRAM KEWIRAUSAHAAN YANG DISELENGGARAKAN OLEH
BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA

Semarang, 1 Juni 2013
Nomor     : 1/VI/2013
Lampiran : proposal Usaha
Perihal     :


Kepada Yth.
Direktorat Bidang Pengembangan Sumber Daya  Manusia
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
Di Jakarta


Dengan hormat,
Menindak lanjuti program kegiatan dari kementrian koperasi dan ukm tentang proses penyusunan proposal untuk pengembangan dan memulai usaha baru maka saya sampaikan, proposal usaha  nama Budidaya Jamur Tiram. Bersama ini kami mengajukan permohonan pengajuan modal pengembangan usaha budidaya jamur tiram dengan produk usaha kami adalah jamur tiram (jamur konsumsi)  untuk keperluan peralatan dan perlengkapan produksi dengan modal sebesar Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah), kami berharap dengan penambahan modal tersebut usaha kami akan berjalan dengan baik.

Saya berkomitmen dengan sungguh-sungguh dan sebenar-benarnya, modal tersebut akan kami pergunakan untuk meningkatkan usaha kami, dan kami akan membuat laporan pertanggungjawaban sebagaimana mestinya, sesuai kebutuhan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengan Republik Indonesia.
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan dukungannya, kami sampaikan terimakasih.

Hormat kami,
(Budidaya Jamur Tiram)








 Data Pribadi
A    Nama pemilik usaha     Asep Saeful Millah
B    Alamat pemilik usaha    Pengarasa Bantarkawung Brebes
C    No telp/HP    085747361177
D    Email    yoursmile704@yahoo.co.id
E    Nomor KTP Pemilik Usaha   
F    Nomor NPWP Pemilik Usaha    -

Identitas Usaha
A    Nama Usaha    Budidaya Jamur Tiram
B    Jenis Usaha    Budidaya
C    Nama Produk    Jamur Tiram
D    Alamat Usaha    Pengarasa Bantarkawung Brebes


PENDAHULUAN

I.    LATAR BELAKANG

Orang Cina telah mengenal jamur tiram sebagai bahan pangan sejak dinasti Chow berkuasa sekitar 3000 tahun silam. Saat itu, jamur telah populer sebagai santapan spesial bagi pejabat negara.
Dewasa ini, jamur telah menjadi kebutuhan dan bagian hidup manusia. Tanpa jamur mustahil dapat membuat roti, tempe, tape, oncom, tauco, dan obat-obatan seperti penicillin. Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging dan ikan yang bergizi tinggi. Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. 
Di dunia ini terdapat spesies Jamur, ada jamur yang dapat merugikan manusia dan ada yang menguntungkan.
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat keringnya). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino) yang dimiliki oleh jamur lebih menentukan mutu gizinya. Jamur segar pada umumnya mengandung 85-89 persen air. Kandungan lemak cukup rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering) terdiri dari asam lemak bebas mono ditriglieserida, kolesterol, dan poshpolipida.
Berawal dari kebutuhan masyarakat akan makanan yang bergizi dan bebas lemak membuka peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan itu. Jamur sulit ditemukan di daerah perkotaan, kalau  pun ada pastinya tidak akan bisa mencukupi kebutuhan.

II.    TUJUAN USAHA 
Jamur tiram adalah salah satu jenis tanaman yang diminati oleh banyak orang untuk dikonsumsi, budidaya jamur tiram merupakan usaha yang menjanjikan karena mempunyai konsumen yang tergolong banyak. Sehingga
peluang usaha terbuka lebar, terlepas dari itu budidaya ini membutuhkan modal usaha, sehingga dengan pembuatan proposal ini bermaksud untuk mengajukan pembiayaan modal sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) modal awal budidaya jamur tiram ini.

III.    GAMBARAN KEGIATAN USAHA
a.    Aspek Produksi
a)    Persiapan Lahan
Jamur dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yang perlu diperhatikan adalah kelembaban udara , suhu udara dan pengaturan pencahayaan sinar matahari, tanaman ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. pembuatan kumbung yang ideal yaitu kumbung yang terjaga kelembaban udaranya,  atap terbuat  dari rapuk atau daun tebu, terdapat ventilasi di atas dan disekat dengan gedeg (anyaman bambu) terdapat ventilasi bawah yang ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban udara dan alas  yang di pakai adalah ubin.
b)    Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan dan prosedur. Dalam mempersiapkan penanaman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.    Media yang digunakan adalah serbuk kayu yang dicampur dengan katul dengan komposisi 15%, kapur 2 % dan serbuk jagung 5%. Kemudian adonan di atas dicampur dengan air dengan komposisi 60%  dan diaduk, didiamkan dan dicekPH-nya, PH yang ideal adalah 7, kemudian didinginkan lalu dimasukkan kedalam plastik polibek dan ditaruh ditong (steam) di kukus selama 7 jam untuk mensterilkan media.
2.    Media yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu merupakan media yang bagus untuk jamur, kemudian katul dan serbuk jagung merupakan vitamin/pupuk tanaman jamur ini. 
c)    Pembibitan
Pemindahan bibit jamur ini dilakukan dengan cara memindahkan bibit jamur dari botol penanamnya ke dalam log yang telah disiapkan.
Proses pemindahan bibit jamur adalah sebagai berikut:
1.    Menyiapkan media tanam yang telah disterilkan.
2.    Menyiapkan lampu teplok yang berbahan bakar spiritus.
3.    Menyiapkan pengungkit bibit dari bahan stenlees stel.
4.    Menyiapkan bibit yang diinginkan.
5.    Setelah siap semua, pertama-tama pengungkit disterilkan dulu dengan api lampu teplok, kemudian pengungkit tadi digunakan untuk memindah bibit dari botol. Pada proses pemindahan harus didekatkan pada cahaya lampu teplok sehingga bakteri dan kuman tidak dapat masuk dalam tanaman ini.
6.    Setelah bibit dimasukkan lalu ditutup menggunakan kapas kemudian didiamkan sebentar sebelum dimasukkan ke kumbung.
d)    Pemindahan bibit ke kumbung
Setelah bibit siap untuk dipindahkan, maka yang perlu dilakukan adalah:
1.    Mempersiapkan rak yang akan menampung log atau bibit. Jarak ideal antara bibit adalah satu meter.
2.    Log ditata dengan posisi ideal yaitu dengan posisi mendatar. Log tidak dianjurkan ditata dengan posisi berdiri.
3.    Setelah log dipasang di rak dengan baik lalu disiram dengan air.
e)    Penyiraman
Jamur  disirami secara ideal 3 kali  tiap hari atau tiap dua hari sekali, tergantung pada suhu udara, temperatur dan kelembaban. Penyiraman  dilakukan pada lantai tanpa terkena daun jamur. Penyiraman dilakukan dengan sprayer halus hal ini dilakukan untuk menjaga kelembaban udara.
f)    Pencahayaan
Tanaman Jamur tidak boleh terkena sinar matahar secara langsung
g)    Pengkondisian suhu dan kelembaban
Suhu untuk tanaman jamur idealnya rata-rata antara 23-28° C. Adapun  kelembaban yang diperlukan antara 90-95%.
h)    Pengendalian hama penyakit
Tanaman jamur ini yang terpenting adalah terjaga perawatan dan kebersihannya. Jika terkena hama dan penyakit maka untuk mengantisipasinya adalah dengan cara menyemprotkan dengan pembasmi hama. Adapun ramuan dapat yang digunakan untuk membasmi hama ini  adalah sebagai berikut:
1.    Tumbukan daun sirsak
2.    Kemudian rebus hasil tumbukan lalu dicampur dengan tembakau
3.    Lalu diaduk sampai rata.
i)    Panen
Tanaman jamur ini dapat dipanen sekitar umur 3-4 bulan, tiap log rata-rata menghasilkan 5-6 Kg. Unit usaha budidaya jamur Tiram dapat memproduksi 170 Kg perhari dan 10.000 log perbulaan.
b.    Aspek Pemasaran
Tanaman jamur ini pemasarannya cukup mudah, karena mencangkup berbagai segmentasi pasar. Pemasaran yang digunakan adalah dengan membentuk kelompok usaha jamur, sehingga memudahkan promosi ke berbagai penjuru. Adapun aspek marketing yang dijalankan adalah sebagai berikut:
1.    Price
Dari segi harga jamur ini tidaklah mahal hanya berkisar Rp. 10.000,- sampai 12.000,- per kilo. sehingga semua kalangan dapat menjangkau.
2.    Place
Penempatan budidaya jamur ini sangat strategis yaitu dekat dengan Pusat Kota Tegal, dan masih jarang ditemui budidaya jamur di sekitar kota. Sehingga  menjadi peluang tersendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
3.    Promotion
Unit usaha ini melakukan promosi dengan berbagai cara yaitu:
1.    Dengan membentuk kelompok usaha budidaya jamur, sehingga untuk promosi akan lebih mudah dan luas.
2.    Mengikuti pameran yang diadakan dinas pertanian Kota Tegal.
3.    Menggunakan media jaringan internet untuk memperluas jaringan usaha.
4.    Produk  
Produk yang ditawarkan unit usaha ini ada berbagai macam pilihan yaitu dari penjualan bibit, jamur siap olah dan olahan makanan siap santap. Selain dari hasil panen sendiri, sisa limbah media dapat digunakaan menjadi pupuk kompos.

Budidaya jamur ini masih menguntungkan selain menjadi konsumsi makanan tiap hari jamur juga merupakan makanan sehat, rendah lemak dan bergizi. Bagi penderita kolesterol tinggi dan orang yang menghindari lemak yang berlebihan merupakan solusi yang tepat.
Jamur ini dapat diolah menjadi makanan yang bermacam-macam seperti pizza, burger, sate, bakso dan lain-lain dan juga menjadi trend makanan dan masakan saat-saat ini.  
c.    Aspek Personalia
Adanya pembangunan Budidaya Jamur akan menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, dan sedikit banyak pasti membutuhkan tenaga kerja.
Tenaga kerja pada tahap pertama diperlukan sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu antara lain:
1. Karyawan Budidaya
-  Karyawan Budidaya bertanggungjawab atas seluruh proses produksi.
-  Karyawan Budidaya sebanyak 1 (satu) orang.
-  Memiliki pendidikan dan pengalaman dalam Budidaya Jamur.
2. Karyawan  Lepas
- Karyawan ini bertugas untuk merawat jamur, memanen jamur, packing dan pemasaran.
d.    Aspek Pelaksana Usaha
1.    Lokasi Proyek
Proyek akan dilaksanakan di Desa Lebeteng Kecamatan Tarub  Kabupaten Tegal di kebun Rumah yang dinilai dapat dikembangkan untuk Budidaya Jamur.
2.    Jalan Masuk Lokasi
Jalan masuk ke lokasi proyek beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat serta memungkinkan dilalui oleh truk bak terbuka.
3.    Sumber Air
Sumber air untuk keperluan budidaya Jamur tersedia melimpah, dan sumber air adalah air tanah.

e.    Aspek Keuangan
Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis budidaya jamur tiram disini , biaya awal dan biaya operasional. Perincian biaya awal dan biaya operasional antara lain sebagai berikut:
Biaya Awal
NO    Nama    Quantity    Satuan     Harga Satuan    Jumlah
1    Kumbung Jamur
(7,5x10 m)    2     Unit    Rp. 7.500.000,-    Rp. 15.000.000,-
2    Peralatan    1     Paket    Rp. 5.000.000,-    Rp.   5.000.000,-
3    Sewa tanah    5    tahun    Rp. 5.000.000,-    Rp.   5.000.000,-
    Total    Rp. 25.000.000,-

Biaya Operasional
NO    Nama     Quantity    Satuan     Harga Satuan    Jumlah
1    Baglog    5.000    Buah    Rp.       1.800    Rp.  9.000.000,-
2    Obat-obatan    4    Bulan    Rp.   150.000    Rp.     600.000,-
3    Tenaga kerja    2    Orang    Rp.   700.000    Rp.  1.400.000,-
4    Operasional    1    Unit    Rp.2.000.000    Rp.  2.000.000,-
    Total    Rp.13.000.000,-

 Total 1 + 2    = Rp. 25.000.000,00 + 13.000.000,00 = Rp. 38.000.000,-
Dari investasi keuangan yang dibutuhkan dalam unit usaha dimaksud kami membutuhkan modal hibah sebesar Rp. 25.000.000,00


a.    Analisa laba rugi
1)    Pendapatan

Penjualan jamur per bulan 0,6 kg X 5.000 log  X  Rp.10.000,-  
   = Rp. 30.000.000
Asumsi 5% tanaman yang akan mati maka :
[3.000-(3.000 X 5%)] X Rp. 10.000.       = Rp. 28.500.000,-
                  TOTAL PENDAPATAN            = Rp. 28.500.000,-
2)    Biaya Produksi
-    Biaya operasional                   = Rp. 13.000.000,-
-    Biaya tetap (penyusutan)               = Rp.   1.148.000,-
TOTAL BIAYA PRODUKSI            = Rp. 14.148.000,-
3)    Keuntungan (Pendapatan – Biaya Produksi)
(Rp. 28.500.000 - Rp. 14.148.000)           = Rp. 14.352.000,-

IV.    KESIMPULAN
Dari hasil unit usaha budidaya jamur tiram serbuk kayu  ini cukup menjanjikan. Selain dapat dijual secara mentah dapat diproduksi menjadi berbagai macam makanan camilan dan lauk pauk yang bergizi, bahkan limbah media tanam bisa digunakan menjadi pupuk kompos.







V.     PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun, besar harapan kami usaha ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak khususnya dukungan permodalan, dengan harapan akan semakin membuka lapangan kerja bagi masyarakat banyak.

Semarang , 31 Mei 2013                                                                               
Mengetahui/menyetujui                     Pemilik Usaha       
Fasilitator



SURYONO HADI ELFAHMI, MM             Asep Saeful Millah

5 komentar:

  1. Jazakumullah proposalnya, pesantren kami mau mencoba.

    BalasHapus
  2. maksih gan banyak pengalaman
    bila perlu datang k kampus kami
    kontak persen kami 082386476668

    BalasHapus
  3. Selamat sore pak, saya mau bertanya, biaya tetap (penyusutan) itu didapat dari mana ya pak.??
    email saya ordintzeffa04@gmail.com

    BalasHapus
  4. Menurut sebuah kelompok keuangan internasional, pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama di seluruh dunia, terutama bagi sebagian besar masyarakat miskin yang tinggal di daerah pedesaan di negara berkembang. tantangan utama bagi sebagian besar petani ini adalah akses ke keuangan. kurangnya akses ke keuangan merupakan hambatan utama bagi petani dalam meningkatkan efisiensi produksi mereka dan mengadopsi teknologi yang lebih baik. Jadi, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keuangan pertanian adalah hal yang sangat penting bagi petani atau orang lain yang mungkin berhubungan dengannya dalam kehidupan sehari-hari. agar setelah membaca artikel ini, kita dapat memiliki pemahaman tentang konsep keuangan dan aplikasi praktis keuangan yang penting bagi siapa saja, terutama masalah manajerial penting di bidang pertanian yang melibatkan keuangan. hubungi pedroloanss@gmail.com untuk pinjaman pertanian dan jenis pinjaman lainnya dengan tingkat 2.

    BalasHapus