Kamis, 20 Juni 2013
Laporan Prakerin SMK Alhikmah 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin
Pelaksanaan Praktek kerja Industri (Prakerin) merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan berdasarkan kurikulum SMK untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Akhir Sekolah.
Pelaksanaan Prakerin juga bertujuan Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta menumbuhkan dan memperdalam rasa percaya diri dan prilaku yang kreatif dan inovatif. Disamping itu, untuk media pengenalan siswa pada dunia kerja secara konkret menjadikan manusia berjiwa wirausaha.
Pembuatan laporan Prakerin ini sebagai tugas akhir dalam pelaksanaan Prakerin dan bukti nyata telah melaksanakan Prakerin ditempat usaha tersebut. Serta memberikan gambaran gambaran tentang dunia usaha tersebut dan gambaran bekerja yang sesungguhnya.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai usaha untuk menyempurnakan pelaksanaan Prakerin, serta memberikan gambaran umum kegiatan Prakerin siswa di instansi tersebut. Sehingga hasil laporan ini sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas sesuai dengan kurikulum SMK untuk melaksanakan Prakerin sesuai dengan Program Keahlian.
B. Alasan Pemilihan Judul
Dalam menyusun laporan praktek kerja industri (Prakerin) ini menyusun memilih judul “MANAJEMEN PERUSAHAAN PT. ASAPUTEX JAYA EXPOERT IMPORT GENERAL TRADING DI KABUPATEN TEGAL”
Adapun yang mendorong memilih judul tersebut adalah :
1. Untuk Mengetahui perkembangan manajemen yang terjadi diperusahaan secara langsung
2. Untuk melakukan pengamatan keluar masuknya texstil yang diperoduksi (sarung) yang beredar.
C. TUJUAN PRAKERIN
Tujuan pelaksanaan Prakerin yaitu :
1. Tinjauan Umum
a. Membekali Siswa dengan pengalaman yang nyata didunia kerja
b. Mendorong siswa untuk berjiwa wirausaha
c. Memperluas Relasi / hubungan
d. Mengasah kompetisi spesifik dan mampu mengaplikasikan program keahlian yang telah dikuasai
e. Mengasah kemampuan berkomunikasi
f. Melatih disiplin dan bertanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas
g. Mempromosikan diri siswa
h. Meningkatkan pengetahuan siswa terhadap jenis jenis pada bidang yang bersngkutan
i. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk evaluasi pengembangan program pendidikan
2. Tinjauan Khusus
a. Bagi Perusahaan
Membantu tugas tugas dalam menyelesikan pekerjan
Memberi gambaran nyata bahwa untuk bekerja tidak hanya membutuhkan kecerdasan otak tapi juga membutuhkan skill tertentu
Menjalankan kerja sama dengan sektor pendidikan dan pembinaan tenaga kerja
Memperkenalkan perusahaan/ mengenal luas nama perusahaan dalam masyarakat
b. Bagi Penulis
Membentuk sikap profesinal dan pembelajaran sebagai calon tenaga kerja
Terbangunnya pengalaman akan dunia kerja yang sesungguhnya
Mendapatkan gambaran yang nyata tentang dunia kerja yang sesungguhnya
Mengoreksi kekurangan pada diri sendiri
c. Bagi sekolah
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program keahlian
Untuk mengetahui kemampuan siswa didalam menyerap semua materi yang telah diberikan
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal lebih dekat dunia kerja nyata
Menumbuhkan motifasi pada siswa untuk menjadi manusia yang mampu berpikir logis, kreatif, kritis, mandiri dan berakhlak mulia
Sebagai sarana untuk mempromosikan lembaga pendidikan SMK Al Hikmah 2 kepda PT. ASAPUTEX JAYA khususnya dan kepda masyarakat umumnya
Sekolah berperan aktif dalam pelaksanaa program prakerin
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin), penulis menggunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut :
1. Metode Interview
Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung kepada karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dan kepada semua pihak yang terkait baik secara langsung atau lugas dengan pekerjaan tersebut.
2. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data yng dilkukan dengan mengamati secara langsung kepada objek- objek yang perlu dikerjakan dan terkait.
3. Metode Study Pustaka
Yaitu metode pengumpulan data dengn cara membaca buku yang ada hubungan denga masalah.
E. SISTEMTIKA LAPORAN
Penulis dapat menyusun laporan prakerin ini dengan mengelompokan menjadi 4 BAB, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab Pertama ini membahas mengenai latar belakang pelaksanaan Prkerin, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Prakerin, Metode Pengumpulan dan Sistematika laporan
BAB II GAMBARAN UMUM DUNIA INDUSTRI
Pada Bab yang kedua ini penulis menjelaskan nama dunia industri yang memuat struktur organisasi tgas dan wewenang
BAB III TINJAUAN KHUSUS
Pada Bab ketiga ini penulis menguraikan tentang program kerja, kegiatan Prakerin, Tata tertib kerja yang meliputi faktor pendukung dan faktor penghambat
BAB IV PENUTUP
Dalam Bab akhir ini penulis memuat tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
GAMBARAN UMUM DUNIA INDUSTRI
A. NAMA DUNIA USAHA/ INSTANSI (COMPANY PROFICE)
Nama lembaga dimana kami melaksanakan Praktek Kerja Industri yaitu : PT ASAPUTEK JAYA Jl. Gajah Mada No. 74 – 76 Tegal Keraton Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.
Telp/ Fak : +62-283 357878 / 350808
Website : www.asaputex.com
E-mail : info@asaputex.com, marketing@asaputek.com
Harga Produk : Rp. 30.000,00 s/d Rp. 200.000,00 per potng
B. SEJARAH BERDIRINYA PT. ASAPUTEX JAYA
Perusahaan Tenun “ASAPUTEX” pertama kali didirikan pada tahun 1948 dengan nama “ASA” yang diambil dari nama pendirinya yaitu H. Ali Salim Al Katiri dengan lokasi pabrik di jalan Muhammad Yammin Slawi Kab.Tegal.
Dalam Perkembangan usahanya pada tahun 1956 pertennan dipindahkan dikota tegal bertempat di jalan gajah mada No. 39 Tegal. Perpindahan ini di dasarkan pada perkembangan produksi yang semakin maju. Ditempat perusahaan yang baru ini, karena bertempat di tengah kota, sehingga mudah mendapat bahan baku serta pemasaran produksi tidak terlalu sulit.
Akhirnya pada tahun 1989 lokasi perusahaan pindah ke jalan Gajah Mada No. 39 Tegal dan nama perusahaan berubah dari “ASA” menjadi “ASAPUTEX” (Ali Salim Alkatiri Duta Tekstil) karena bapak Ali Salim Al Katiri meninggal, kemudian perusahaan dipegang oleh putranya bernama H. Jamaludin Al Katiri.
Bapak H. Jamaludin memulai usahanya pada tahun 1986 dengan mendirikan usaha perdagangan busana dan sarung dengan berbagai merk, misalnya POHON KORMA, RIESCA,dan BOTOL KUMBANG yang semuanya telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak kekyaan intelektual dan menerim ongkos buruh maklon untuk membuat kain tenun ikat untuk garment. Tetapi hal tersebut tidak bertahan lama karena pada tahun 1987 di indonesia terjadi Resesi Ekonomi.
Mulai tahun 1987 bapak Jamaludin menjadi instruktur kerajinan tenun ikat oleh konsultan jerman membawahi jawa tengah. Seiring timbulnya resesi ekonomi di dalam negeri, sehingga pada tahun 1990 tenun ASAPUTEX mulai berkonsentrasi untuk menembus pasar ekspor yang relatif lebih stabil.
Disaat kondisi pertenunan yang sudah ditinggal pemiliknya disamping hasil tenun ikat yang tidak diminati, terutama oleh kaum muda. Suami dari Rachma Binti Azzan dan bapak dua putri inimemotivasi masyarakat untuk menjadi pengrajin dan meminta pengrajinnya sendiri supaya bisa bertahan dengan membuat terobosan baru hasil tenun ikat agar lebih diminati pembeli. Hasilnya cukup mengembirakan, karena dalam kurun wakt 2 tahun banyak sekali pabrik pabrik berdiri kembali ditegal dan sekitarnya. Dan pada tahun 1991 Bapak Jamaludin memperoleh penghargaan Upakarti “Jasa Pengabdian” dari Presiden Republik Indonesia.
Dimulai dengan mengikuti pameran baik didalam maupun di luar negri dengan tujuan untuk mengenalkan produk ikat pada khalayak ramai. Kemudian di tahun 1991 ASAPUTEX mulai menembus ekspor untuk produk tenun ikat dengan menerima pesanan dari eksportir dari jakarta dan surabaya. Setelah menerima pesanan dari eksportir selama 3 tahun, kemudian hambatan mulai muncul yaitu penekanan harga dari eksportir kemudian pada tahun 1993 bapak jamaludin terjun sendiri mencapai pasar produk tenun ikat di timur tengah yang ternyata setelah di survey ternyata sangat diminati oleh pasaran Afrika. Baru pada tahun 1995 ASAPUTEX mencoba memulai debutnya dengan mengekspor langsung produksi tenun ikat ke semua negara non quota seperti Asean, Timur Tengah (4 negara) dan Afrika (12 Negara) sampai dengan sekarang.
Selain sarung tenun, produk andalan PT Asaputek jaya adalah sorban/ Sobaiyah dengan penggnaan bahan baku 100% dalam negeri. Rayon Viscose catton. Penghargaan Primaniyata 2006 Kategori Eksportir berprestasi kelas UKM Ekspor diperoleh pada 11 Oktober 2006 yang diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia.
Usaha pertenunan PT. Asaputek Jaya menempati kantor Jl. Gajah Mada No. 74 – 76 Tegal dan memiliki karyawan sejumlah 1200 orang dengan bermitra sebanyak 108 pertemuan yang tersebar di tegal, pemalang, pekalongan, bandung yang menyerap total tenaga kerja sampai dengan 16.000 orang pengrajin.
C. MANAJEMEN DI DUNIA INDUSTRI
1. Struktur Organisasi
2. Tugas dan wewenang
1. Sekretariat : Bertanggung jawab atas kores pondensi dengan pihak keluar, membantu direksi untuk menyusun jadwal meeting, keluar kota dan lain – lain
2. Ware House : Bertanggunga jawab atas segala kegiatan produksi
3. Spervisor Finance : Bertanggung jawab terhadap penyiapan dan penyusunan laporan keuangan/ bank, perhitungan gaji dan pembayaran pembayaran untuk client
4. Supervisor Accunting : Bertnggung jawab terhadap pembukuan, penyusunan dan pelaksanaan teknis yang terkait dengan bagian Accounting
5. Supervisor Purchasing : Bertanggung jawab terhadap monitoring penjadwalan/ pembelian bahan baku
6. Supervisor Marketing : Bertanggung jawab terhadap pembukuan promosi – promosi dan pemasaran produk
7. HRD / Personalia dan umum : Bertanggung jawab atas monitoring Absensi (Mutasi) Recruitment, Pengawasan Gudang, Inventaris Kantor (kendaraan dan perlengkapan kantor), pembinaan karyawan dan pengembangan program program kepersonaliaan
8. Staf Ware House : Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan produksi monitoring arus barang dari barang baku menjadi barang jadi monitoring aktifitas pekerjaan, penyusunan laporan barang (stock)
9. Staf Finance : Bertanggung jawab atas input data menyangkut pengeluaran kas, penggajin, bank da filing data terkait
10. Staf Accounting : Bertanggung jawab terhadap pelaksnaan tugas tugas yang telah diberikan kepadanyaoleh atasnya sesuai dengan bidang tugasnya, yaitu input data, filling resi / tanda terima/ slip penyusun laporan accounting
11. Staf Marketing : Bertanggung jawab atas pelaksanaa tugas tugas promosi, pengenalan produk dan pemasaran produk
12. Staf Furchising : Bertanggung jawab atas order bahan baku, packing, label, dan lain- lain
13. Security : Satuan tugas pengaman (Satpam) yang bertanggung jawab atas keamanan di area sekitar kantor dan pabrik
14. Labour adalah pekerja atau orang orang yang di pekerjkan sesuai dengan bagian bagiannya ( Sortir, jahit, sablon, label/ cap, pres dan umum)
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
A. PROGRAM KERJA
Program Perusahaan
1. Peingkatan kedisiplina kerja (jam masuk dan jam pulang kerja)
Dilakukan pemantauan secara terus menerus pada kartu absensi dan dilakukan peringatan tindakan sebanyak 3X bagi karyawan yang sering terlambat datang, baik karyawan kantor maupun bagian gudang. Apabila tidak ada perubahan maka diberikan surat peringatan, apabila dengan surat peringatan tidak ada perubahan maka akan diberikan sanksi.
2. Peningkatan Kedisiplinan dan Penampilan
Setip karyawan wajib memakai seragam dan ID-Card sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dengan masing masing jabatan atau pekerjaannya sesuai dengan harinya.
3. Peningkatan Kemampuan Pelaksanaan Kerja
Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan untuk staf di evaluasi oleh menejer dan supervisor. Hal ini dikarenakan staf bertanggung jawab langsung kepada menejer dan supervisor
Untuk karyawan bagian Gudang pennganannya dilakukan oleh Leader Ware House di bantu staf ware house dan HRD. Hal ini dikarenakan Leader Ware House bertanggung jawab penuh dengan pekerjaan pekerjaan yang ada di gudang, office boy, security, driver, dan petugas exspedisi penanganannya dilakukan oleh HRD
4. Pendataan Inventaris perusahaan
HRD menganggap perlu mendata ulang Inventaris yang dimiliki oleh perusahaan khususnya di kantor, meliputi : kendaraan, komputer, perlengkapan kantor dan lain- lin. Hal ini penting untuk memudahkan pelacakan setiap mutasi inventaris dan dapat dipertanggung jawabkan kepada siapa Inventaris tersebut berada, karena masing masing individu tidak sama kebutuhan perlengkapannya. Hal ini karena variasi bidang pekerjaan yang beraneka
Dengan dilakukan pendataan maka dapat diketahui keberadaan masing masing perlengkapanya, Apabila ada mutasi perlengkpn juga akan lebih mudah dilacak sesuai dengan empiris tersebut. Dengan alasan ini, maka HRD akan melakukan labeling (Pemberian kode / Tanda Tangan / Perlengkapan) ysng disesuaikan dengan kelompoknya.
5. Kontrol Pemakaian ATK
ATK merupakan kebutuhan vital untuk kebutuhan operasional atau administrasi kantor sehari hari, sehingga kesediaan ATK ini mutlak diperhatikan dan harus selalu tersedia sesuai kebutuhannya.
Amun karena pemakaian ATK ini tidak bisa di sama ratakan, maka kualitas satu item ATK fluktuaktif. Walaupun pada prinsipnya kualitas kegiatannya normal. Hal ini terjadi belum ada control pemakaian ATK ini guna recording fluktuasi pemakaian ATK dan pesiapan perencanaan pembelian ATK untuk priode berikutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar